Rabu, 11 Februari 2009

MEMBURU MAKNA (PUISI TEGAR)

Idrus Arsyad (Kembali Menulis)

Aku menunggu di tepian tak terbatas
Duduk bersimpuh dengan lirih bermohon
Membayang impian menjadi kenyataan
Cucuran air mata jatuh basah ditangan

Waktu kian semakin sempit
Berjuta tanya ingin menguak fakta
Namun jawaban pasti tak kunjung pula
Mungkinkah isyarat adalah petunjuk

Tabir itu belum terkoyak sedikitpun
Munajat tak mampu mengubah dinginya malam
Istikhara tak kuasa mendesak kebutuhan
Rintih Dhuha belum mencerahkan matahari

Dengan bertahan kuharap pertolongan
Dengan penantian kuharap kesabaran
Dengan percaya kugantung harapan
Dengan makna aku telah ridho

Engkau tak akan menyia-nyiakan aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TANGGAPAN PEMBACA